Masih segar dalam ingatanku saat kawanan burung terbang selepas subuh
Embun pagi masih basah dan mentari juga belum tumbuh
Ku gagahkan diri pada awal waktu merentasi sempadan negeri yang jauh
Ku rintis pagi agar dapat bersama anak-anak ku bersama melentur buluh
Hari-hari kita lalui bersama mengembara ke muara ilmu
Aku gembira saat melihat anak-anak ku petah membaca wahyu
Aku mahu menyiapkan kalian untuk mentadbir dunia yang kian buntu
Agar kalian mampu menjadi generasi cemerlang yang baru
Jika keras bicaraku padamu saat kita besama dalam perahu ilmu
Bukanlah membekas kan luka menjadi nawaitu
Cuma mahu melihat anak-anak ku pantas tidak keliru
Agar tidak tersesat dalam perjalanan jauh menuju alam yang baru
Aku ingin kalian tumbuh besar menjulang tinggi ke angkasa waktu
Biar pucuk naik tinggi hingga ke persada langit biru
Aku ingin kalian terbang bebas laksana sang helang sedang memburu
Dengan sayap keimanan dan ilmu menjadi pemandu
Jangan kalian anak-anak ku hanyut dengan arus longkang dunia
Pegang eratlah tangan - tangan sesamamu merentas remaja
Ketahuilah bukan kata manusia yang membuatkan kau mulia
Tetapi tangismu di tikar sujud yang akan membantu kalian di sana
Hari-hari yang kita lalui kini harus ku simpan di dalam kotak memori
Berat hatiku untuk meninggalkan kalian anak-anak ku sendiri
Seolah-olah usia tidak pernah cukup untuk di isi dengan ilmu dan bakti
Cinta ku masih tertinggal di dalam ruang ini seolah tidak mahu pergi
Aku merenung jauh melangkaui ufuk lapangan sawah jingga
Pergi ku meninggalkan kalian bukan kerana terluka
Bukan juga kerana benci dan tidak cinta pada anak-anak semua
Masakan aku lupa pada kalian barisan pewaris agama
Tanganku akan sentiasa menadah doa kepada kalian anak-anak ku tercinta
Tumbuh lah tanpa ragu dengan penuh semangat dan ilmu bercahaya
Moga satu hari nanti masa akan membawa kita kembali bertemu gembira
Sehingga waktu itu tiba ku pohon ampun atas semua dosa-dosa
Sekolah Menengah Agama Ibrah
Jumaat 29 Januari 2016.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan