Wajahnya kian pudar,
kulitnya tidak lagi muda segar,
rambutnya putih,
suaranya perlahan sayu merintih.
Langkahnya perlahan,
matanya kian kabur melihat permandangan,
usia sudah melebihi persaraan,
menunggu hari bersama di pusaraan.
Namun langit disini masih biru,
tiang-tiangnya masih lagi berdiri tanpa ragu,
angin nya masih nyaman membelai jiwa,
suasana sepi memanggil anak-anaknya,
yang pernah membesar disini pada suatu ketika,
bermandikan air kolah dan telaga,
Tiadakah lagi ada secebis rasa cinta untuk kembali bersama?
Sibuk.
Pentingnya dunia sehingga tidak sempat memberi sesaat dua,
Dahulu menaiki bas sekarang sudah berkereta,
Tetapi tidak juga ada waktu yang sempat,
Tempat ini seolah sudah terlalu asing untuk kembali berehat.
Untuk kembali duduk penuh sopan,
Untuk sujud di musolla yang penuh kenangan,
Untuk kembali melihat senyuman,
Untuk kembali hidup berteman.
Tanah ini telah melahirkan ribuan manusia,
Terus mencetak generasi dengan pelbagai usia.
Ada yang cerah ada yang gelap,
Ada yang bersinar ada yang malap,
Ada yang hidup ada yang gugur,
Ada yang masih berjuang ada juga yang telah tersungkur.
Anak-anak MATRI, pulanglah
Siapa pun kau hari ini,
Disini masih setia menanti,
Merindui petah bicaramu,
Merindui keazaman mu menuntut ilmu.
Pulanglah sebentar mengubat rindu,
kembali ke langkah asal mu.
Pulanglah dengan senyuman di hati,
memeluk erat segala memori.
Kemanapun kau telah terbang pergi,
siapa pun kau hari ini,
bumi ini setia menerima kau kembali,
pulanglah selalu ke laman tarbiyah ini.
Anak-anak MATRI, pulanglah.
Reunion Batch 13 MATRI
9 & 10 Disember 2017
"10 Tahun dalam memori"