Ahad, 8 September 2019

Memaknai Rumi: Siri 4


I've said before that every craftman
searches for what's not there
to practice his craft.

A builder looks for the rotten hole
where the roof cave in. A water carrier
picks the empty pot. A carpenter
stops at the house with no door. (24)

Manusia sentiasa mencari kekosongan, ia datang kepadanya dan mengisinya. Begitulah canda Rumi, seorang tukang kayu mencari lautan kosong, dia menjumpainya dan mengisinya dengan perahu. Kita kata kita bencikan kekosongan tetapi kita menjumpai tenang di dalam hening subuh. Kita kata kita bencikan kesepian tetapi kita menjumpai jiwa dalam perpustakaan yang sunyi jauh dari hiruk pikuk manusia.

Kita kata kita bencikan miskin, tapi kita selalu menghabiskan ratusan ringgit untuk meninggalkan kota dengan segala kekayaannya, lalu termenung di pondok usang miskin yang sederhana menghayati tenggelamnya cahaya suria.

Rumi terus bercanda tentang bencinya manusia pada mati, lalu dia bercerita tentang si Attar. Buat apakah si Attar itu? Ah mungkin itu akan kita candakan lain kali.

Tetapi jiwamu yang hilang, carilah dia dalam kosong dan kesunyian.

Tiada ulasan: