Rintik-rintik hujan mendakap cermin,
membentuk corak melentur dingin,
kehangatan larutan kopi membuai rasa,
merawat jiwa yang menjadi mangsa.
membentuk corak melentur dingin,
kehangatan larutan kopi membuai rasa,
merawat jiwa yang menjadi mangsa.
Kekasihku tidak sukakan hujan,
cukup setitik hinggap di kepalanya,
bisa buatnya bermalam-malam pengsan,
sedang aku pula adalah sebalikya.
Aku sukakan hujan,
meski aku takutkan guruh,
dan bencikan petir yang meluruh,
aku suka air dingin yang membelai kulit,
aku mahu berbaring ditengah padang,
sambil hujan menyimbah wajahku tenang.
dan bencikan petir yang meluruh,
aku suka air dingin yang membelai kulit,
aku mahu berbaring ditengah padang,
sambil hujan menyimbah wajahku tenang.
Bagiku hujan adalah istimewa,
ada orang hanya sukakannya dibalik tingkap,
sekadar melihat dan menghidu,
rintik menyembah bumi menjadi wap.
Hujan bagiku lebih dari itu,
hujan membuka jendela nostalgia,
membawa jiwa terbang ke melodrama,
menjadi inspirasi karya,
juga menyegarkan minda.
Aku ingin berlari ke tengah padang,
menari, menyanyi di tengah hujan girang,
sementara orang lain membuka payung,
aku bersenandung.
aku bersenandung.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan